Kamis, 26 Februari 2015

"19" CHAPTER 2



“19”
CHAPTER 2
“Yang dp nya sepatu itu ya?” aru mencoba akrab.
“ahaha..iya” fathi tersenyum.
                Aru jadi agak ga enak,saat perasaannya jadi ga karuan, adit tiba – tiba nyeletuk.
“ayo masuk masuk woii ga enak di depan”
                Thanks dit..
Cinta itu kaya marmut lucu
Warna merah jambu yang berlari disebuah roda
Seperti berjalan jauh
Tapi ga kemana-mana
Tak tahu..kapan berhenti..
Tuk jatuh cinta
                Sepertinya ini garasai mobil. Adit menggelar tikar. Yang kumpulan hari ini sedikit,piker aru. Dan hampir aru kenal semua karena ada teman sekelasnya, dan teman satu sekolahnya,SMAN 14.
                “hari ini yang datang anak 14 semuan ga ada pemberitahuan mau kumpul sih hari ini” adit menaruh bantal yang ia ambil Dari kamarnya.
                Teman-teman mulai membuka laptop masing masing. ALL,anime lovers lampung, itu komunitasnya. Yah secara garis besar komunitas ini focus ke culture jepang. Kejepang-jepangan.
                “gorengan-gorengann” aru menoleh. Adit membawa 3 piring gorengan dan langsung diserbu oleh teman-temannya. Aru mengambil foto mereka beberapa kali dan memasukkannya ke grup bbm ALL. Entah kenapa hatinya benar-benar senang. Dan aru melihat kearah dia. Cowok itu. Aru menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Cuma perasaan lewat saja.
                Alya,hanya diam saja. Aru mengambil gorengan dan memberikannya pada alya.
                “makan alya,kok diam aja?” aru tersenyum ramah.
                “alya mah emang gitu.” Derra mengambil bakwan lagi.
                “dia ga pernah ngomong,diem diem anak drag itu ru, ahahaha” derra tertawa diikuti yang lain.
                “tiap malam jumping ,ngedrag di bunderan” adit menimpali. Semua tertawa. Alya juga tersenyum. Anak yang anggun.
                Aru pun mengobrol dengan alya,mencoba mengakrabkan diri di komunitas itu.
                “udah jam 2, aku pulang ya,” alya bangun dari duduknya.
                “kok cepet amat?” aru menoleh ke alya.
                “iya ada urusan. Duluan ya kak adit,kak fathi, kak derra,kak aru,semuanya” alya menuju ke parkiran daan setelah tersenyum ia pergi. Tinggal aru perempuan sendiri.
                “kakak?emang alya kelas berapa der?” aru menepuk derra yang sibuk menontom anime hyouka.
                “kelas 9 SMP ru” derra menjawab seadanya.
                Aru melihat langit. Ah mendung. Padahal tadi panas sekali. Aru tidak membawa motor. Nyoh,pulang nanti naik angkot saja. Aru sibuk memikirkan kemungkinan – kemungkinan yang terjadi.
                “kita buka sesi curhat saja” derra lalu duduk di kursi.
                “jomblo sok sokan!” bagus tertawa.
                “weh,jomblo-jomblo gini,gua bias menasehati orang lah. Gua juga bias baca pikiran orang” derra tampak serius.
                “iya kan aru?” derra menatap aru
                “ah..iya,iyaa” aru gugup. Derra melirik – melirik kearah fathi dan aru Cuma bias marah-marah dengan bahasa isyarat. “gua bunuh lo”
                “yah,gua emang lagi suka sama cewek..” zhulfa menyahut. Semua diem.
                “tapi gua agak ga yakin sih,tapi dia ngerespon” zhulfa menatap aru.
                “teman sekelas lo ru”
                “aih sapa??” aru penasaran.
                “cewek paling subhanallah di kelas ru” derra menimpali.
                “huwahh azmii??” wah hebat juga. Azmi anak rohis,juara umum,cewek subhanallah!
                “ga yakinn” aru menggeleng-gelengkan kepalanya.
                “apa yang ga mungkin kalo kita serius ru?gua dari MOS ngedeketinya ru.” Zhulfa serius.
                “okeh-okeh”
Suasana hening.
                “udah lihat vine Indonesia belum? Lucu nih” fathi angkat bicara.
Semua mengerubungi laptop fathi. Yah,video yang lucu,pikir aru. Memang vine Indonesia emang seru di tonton kalo lagi badmood. Dan kalau suasana hening kaya tadi.
                Video pun habis. Teman - teman kembali menonton anime. Aru masih melihat lihat laptop fathi.
                “ada lagu bagus lah..” fathi mengklik video untuk aru.
                “ini vine juga?” aru memperbesar volumenya.
                “iya vine juga. Anak kembar nyanyi. Suaranya bagus.” Fathi ga menatap aru.
Aru mencoba mendengarkan ,tapi suara tertawa teman-teman lebih keras. Aru agak dongkol.
                “mau pakai earphone?” fathi menawarkan earphonnya.
Ish.deg degan.. aru mencoba tenang.
                “makasih” aru mengambilnya dan fathi kembali sibuk dengan hpnya.
Sepertinya aru pernah mendengar lagu ini. Ini lagu sering diputar di radio. Penyanyinya Bruno mars,tapi  aru lupa judulnya.
                “apa judulnya thi?” aru mencoba membuka percakapan lagi.
                “ga tau gua” fathi menjawab tanpa menoleh.
Oke,aru tenang. Jangan sok akrab plis.
Pukul 18.31 WIB
                “pulang pulang udah sore,ini kumpulan  terlama kitaaa” adit membereskan bantal-bantalnya.
Semua sibuk beres-beres.
 “aru pulang sama gua aja. Sekalian mau curhat gua” zhulfa berdiri dari duduknya.
Aru mematikan laptop fathi dan dengan agak canggung aru menghampiri fathi yang sedang sibuk membereskan barang-barangnya.
                “makasih ya” aru mencoba tersenyum.
Fathi hanya mengangguk. Benar-benar gelap..dan hujan deras.
                “udah tembus aja hujannya”
Setelah menyalami orang tua adit dan berpamitan, arudan zhulfa segera melucur pergi. Saat di belokan jalan raya, zhulfa berhenti sebentar menengok kanan kiri. Tiba – tiba fathi sudah ada di sebelah motor zhulfa. Wajah aru agak merah. Keren.
                “duluan thi” zhulfa  tersenyum.
                Mereka naik motor beriringan sampai  fathi harus berbelok kerumahnya.
Dan aru melambaikan tangannya.
Refleks
                “kenal tah ru?” zhulfa tertawa.
                “ya kan temen baruu, dadain ajalahh” aru beralibi.
                “yasudah sekarang bahas azmi lah..”
                “iyaa zhull”
Langit yang gelap..
Hujan yang deras..
Hati yang berbunga..

Next chapter 3
               

0 komentar:

Posting Komentar