Kamis, 26 Februari 2015

"19" CHAPTER 1



“19”
CHAPTER 1

Citra insani,2010
“aku punya penggaris baru!”
                Siang itu,aru memamerkan penggaris barunya kepada teman-temannya. Anak SD di sekolah ini memang sedang tren anime baru. Anime yang baru tayang di salah satu stasiun televisi,naruto. Pensil naruto,penggaris naruto,apapun yanhg berbau naruto akan langsung melejit.
                “wahh ,aru beli dimana?”
                “nanti aku minta mamaku membelikannya”
                “ah penggaris jelek!”
PRAK..penggaris itu terpotong menjadi dua. Aru dan teman-teman melihat kearah anak laki-laki yang sedang memegang potongan penggaris itu.
                “aaaaa!itu baru tau ga??!” aru menahan emosi.
                “ini,patahnya tepat di angka 19,kalau aku baca buku,ini akan jadi angka keberuntunganmu!”
Anak laki-laki itu menyerahkan satu potongannya ke aru,dan mengantongi yang satunya.
                “kalau kita bertemu lagi,akan jadi pertanda baik!”
“koe ni dashite tsutaeru one love
Konna watashi ni saita flower
I wanna see your smile
And I sing for you..”

Warnet,kemiling,bandar lampung,2015
 “bengong lo ru!”
                Aru menoleh ke bilik sebelah. Adit sibuk bermain dengan game onlinenya. Dejavu,pikir aru. Mengingat kenangan di SD dengan tiba-tiba. Jangan berfikir aneh-aneh..aru menenangkan dirinya.
“ga pulang tah ru?ntar dicariin lohh,hahah”tawanya.
“udah jam tiga ,mau subuh.lagian kan udah ambil paket malem dit. Ntar pulang kerumah lo yaaa. Sekalian mau ikut kumpulan komunitasnya.” Aru kembali ke komputernya.
“dasar,cowok,haha. Iya,gua daftarin lo dikomunitas itu dari kelas 10,lo baru mau kumpulan pas kelas 11 ini,”adit tertawa.
“emang siapa yang bilang dia cewek??” bagus nyeletuk dari bilik depan.
“ya ga adalahhh” bagas ikut tertawa.
“dasar anak kembar gaje..”aru menggerutu.
Jam 6 pagi.. warnet dibuka. Paket malam telah usai. Adit,bagas,bagus dan  aru keluar. Kemiling masih sepi. Udara pagi yang benar-benar sejuk.  Kadangkala aru harus tersandung saat berjalan. Ia benar – benar mengantuk.
“langsung kerumah bagas bagus ya.. tidur sebentar. Ngantuknyaaaa” adit meregangkan otot-ototnya.
“iyoiyoo” bagus bersenandung kecil.
Perjalanan masih jauh. 1 km lagi. Entah kenapa aru tidak merasa capek. Inilah hidup. Dikelilingi teman-teman yang sayang padamu akan membuat semua terasa lebih indah. Ya aru tidak berfikir apakah pulang akan dimarah?atau dia tidak akan diberi uang jajan sebulan?
Yang penting aku bahagia..aku tak peduli omongan orang.
“ayo sarapan dulu..” bundanya bagas bagus tersenyum ramah. Aru dan adit juga ikut tersenyum.
“udah sih sok malu.” bagus dan bagas makan diikuti adit dan aru. Aru benar benar tidak sabar. Sehabis ini kumpulan. Komunitas. Tambah banyak teman. Aku tak akan memikirkan besok sekolah. Hari minggu ya hari minggu.
“habis tidur nanti langsungkerumah adit. “ bagus menaruh piring dan teman-temannya mengikuti masuk kedalam kamar.
“lady first”bagas tertawa dan membereskan kasurnya, sementara adit ,bagus,dan bagas tidur dibawah. Aru tertawa. Terharu.
“yayaa makasih gass” aru  membaringkan badannya.
Cukiup lama aru membaringkan badannya tapi dia tidak bisa tidur. Entah kenapa aru merasakan sesuatu yang tidak enak. Sign? Apakah akan terjadi sesuatu?
 Aru melirik kebawah. Teman-temannya sudah tertidur. Aru mengambil hpnya dan mengambil beberapa foto teman-temannya. Lucu..
Drrtt drttt.. hp aru bergetar
“kemana kamu tadi malem?ke warnet lagi?”
BBM . ah cowok ini,selalu ikut campur. Aru benar-benar kesal. Apa cowok ini akan mengadukan pada mami aru kalau aru pm lagi?
“aru! Kamu read tapi ga kamu bales?”
Aru agak dongkol dan mengetik sesuatu.
“kita putus”
“huwahh panas amattt adit mana rumah loo” aru berjalan dengan lesu. Siang itu jam 11 suasana benar benar panas.  naik angkot dari kemiling ke gedong air, dan sekarang mereka sedang berjalan.
“eh itu derra!” aru menghampiri derra.derra berhwnti dengan agak bingung. Derra adalah anggota komunitas yang aru ikuti, dan juga teman sekelas aru. Sekedar pemberitahuan .. derra juga kembar. Derra derry.
“licik lo naik motor,cepet jalan juga!” bagas mendorong-dorong derra. Derra dengan anehnya turun dan mendorong motor.
Aru sebenarnya ingin cepat sampai. Ada yang mendorong ia untuk segera datang ke komunitas itu. Adit , derra, bagas dan bagus tertawa, mereka tampak bahagia.
“nah ini udah mau sampe,lihat gardu itu ga mel? Nah rumah adit  masuk ke dalem. Nah itu udah pada rame.” Adit menghampiri anak anak cowok yang sudah menunggu di gardu.
“lama amattt” anak yang memakai kacamata menggerutu.
“habis pm,gimana deh. Eh armel duduk sini!kenalan” adit menepuk-nepuk tempat disebelahnya.
Sebenarnya aru sudah kenal beberapa,dari bbm nya. Anak yang memakai kacamata itu namanya hasan ,dp nya juga foto aslinya. Atau anak yang memakai jilbab itu,namanya alya,fotonya sesuai  dpnya juga. Tapi yang cowok satu ini aru tidak kenal.
                Apa ini yang dpnya sepatu ituya? Yah aru penasaran tapi diam saja. Kalau salah malu kan? Tiba tiba aru jadi deg-degan sendiri. Yah penampilannya beda. Tidak tidak perasaan yang lewat saja..
 Kaos hitam,ia memakai earphone biru di gantung dilehernya. Anak yang pembawaannya santai. Matanya tajam,bulumatanya lentik..
                “fathi ya?”
Anak itu menoleh.
                “iya..”
Dan waktu serasa berhenti.

Next chapter 2



0 komentar:

Posting Komentar